RS MELANIA

EMERGENCY
(0251) 8321196
BERITA | ACARA




Mencegah Disentri

07 November 2015

Disentri adalah peradangan usus besar yang ditandai dengan sakit perut dan buang air besar. Buang air besar ini berulang-ulang yang menyebabkan penderita kehilangan banyak cairan dan darah. Penyebab umum disentri adalah infeksi parasit Entamoeba histolytica yang menyebabkan disentri amuba dan infeksi bakteri golongan Shigella yang menjadi penyebab disentri basiler. Penderita perlu segera mendapatkan perawatan medis, jika tidak dapat mengancam jiwa.

Penyebaran

Disentri tersebar di antara manusia melalui makanan dan air yang terkontaminasi. Setelah seseorang terinfeksi, organisme menular tinggal di usus dan dilewatkan dalam tinja orang yang terinfeksi. Dengan beberapa kasus, hewan juga bisa terinfeksi penyakit disentri dan menyebarkan penyakit ke manusia.

Berdasarkan penyebabnya, disentri dapat dibedakan 2, yaitu :

1.    Disentri basiler
Penyebab : Bakteri Shigella, bakteri Escherichia coli enterovasif, bakteri Salmonella.

Setelah masa inkubasi yang pendek (1-3 hari) secara mendadak timbul nyeri perut, demam, dan tinja encer. Tinja yang encer tersebut berhubungan dengan kerja eksotoksin dalam usus halus. Sehari atau beberapa hari kemudian, karena infeksi meliputi ileum dan kolon, maka jumlah tinja meningkat, tinja kurang encer tapi sering mengandung lendir dan darah. Tiap gerakan usus disertai dengan “mengedan” dan tenesmus (spasmus rektum), yang menyebabkan nyeri perut bagian bawah. Demam dan diare sembuh secara spontan dalam 2-5 hari pada lebih dari setengah kasus dewasa. Namun, pada anak-anak dan orang tua, kehilangan air dan elektrolit dapat menyebabkan dehidrasi dapat menyebabkan kematian.

Kebanyakan orang pada penyembuhan mengeluarkan kuman disentri untuk waktu yang singkat, tetapi beberapa diantaranya tetap menjadi pembawa kuman usus menahun dan dapat mengalami serangan penyakit berulang-ulang. Pada penyembuhan infeksi, kebanyakan orang membentuk antibodi terhadap Shigella dalam darahnya, tetapi antibodi ini tidak melindungi terhadap reinfeksi

2.    Disentri amuba
Disentri amoeba disebabkan oleh Entamoeba histolytica

Penyebarannya melalui

Daerah yangsanitasinya jelek.

Penyebarannya melalui makanan yang terinfeksi .

Bila tidak diobati dengan tepat dapat menjadi sistemis dan menjalar ke organ-organ lain, khususnya hati. Entamoeba histolytica mempunyai dua bentuk yaitu bentuk yang tidak bergerak (kista) dan bentuk yang bergerak. Bentuk yang bergerak inilah yang menimbulkan gejala mulas, perut kembung, demam, serta diare yang mengandung darah dan lendir.

Gejala disentri amuba meliputi:

  • diare berair, yang dapat berisi darah, lendir atau nanah,
  • mual dan muntah,
  • nyeri perut, dan
  • demam dan menggigil.

Gejala-gejala disentri amuba biasanya berlangsung dari beberapa hari sampai beberapa minggu. Namun, tanpa pengobatan, bahkan jika gejala hilang, amuba dapat terus hidup di usus selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. Infeksi masih dapat ditularkan kepada orang lain dan diare masih bisa kembali.

Bahayanya penyakit desentri amuba dapat bersifat fatal bila terjadi komplikasi antara lain usus berlubang (perforasi usus), infeksi selaput rongga perut (peritonitis), abses di hati dan otak. Dan bila infeksi amuba ini tidak diobati secara tuntas, dapat mengakibatkan kematian.

GEJALA

* Buang air besar dengan tinja berdarah
* Diare encer dengan volume sedikit
* Buang air besar dengan tinja bercampur lender(mucus)
* Nyeri saat buang air besar (tenesmus)

Penyakit disentri jika tidak diobati dapat menyebabkan dehidrasi yang parah. Dehidrasi berat dan ketidakseimbangan elektrolit menyebabkan syok atau koma dan dapat mengancam nyawa. Perawatan medis segera harus dilakukan dan perlu menjadi catatan untuk tidak membiarkan penyebab disentri terus menerus berkembang biak. Jika Anda atau seseorang yang di sekitar terlihat menunjukkan gejala dehidrasi berat seperti kebingungan, kehilangan kelesuan, kesadaran, kulit dingin, atau penurunan pengeluaran urin, maka perlu diwaspadai infeksi penyakit disentri. Tindakan terbaik adalah mencari perawatan medis

Tindakan pertama

Penderita disentri harus segera mendapat perawatan, yang perlu dihindari adalah mencegah terjadinya dehidrasi karena dapat berakibat fatal. Dalam keadaan darurat, dehidrasi yang ringan dapat diatasi dengan pemberian cairan elektrolit (oralit) untuk mengganti cairan yang hilang akibat diare dan muntah-muntah.

Oralit dilarutkan dalam 200 cc air matang, diaduk dan diberikan sedikit demi sedikit dengan sendok kepada penderita. Apabila oralit tidak tersedia, dapat membuat larutan campuran gula dan garam (1 sendok teh gula + ¼ sendok teh garam, dilarutkan dengan 200 cc air hangat) atau bisa juga dengan meminum air kelapa.

Apabila dehidrasi cukup berat, setelah diberi oralit atau larutan campuran gula dan garam sebagai pertolongan pertama, sebaiknya penderita di bawa ke rumah sakit untuk diberikan perawatan.

PERAWATAN

Pemberian makanan untuk penderita disentri haruslah yang lunak dan tidak memiliki rasa yang tajam, serta harus berprotein tinggi karena diperlukan untuk proses penyembuhan, pemberian air minum yang banyak sangat dianjurkan agartidak terjadi dehidrasi.

Pencegahan


1.    Menjaga kebersihan  makanan dan minuman dari kontaminasi kotoran dan lalat.
2.    Menjaga kebersihan lingkungan
3.    Membersihkan tangan sesudah buang air besar (BAB) atau menjelang makan atau ketika akan memegang makanan.