RS MELANIA

EMERGENCY
(0251) 8321196
BERITA | ACARA




MENCEGAH POLIO

11 March 2016

Penyebab penyakit polio

Penyakit polio adalah penyakit virus menular yang menyebabkan kelumpuhan, kesulitan bernapas dan kadang – kadang kematian. Penyebabnya adalah virus polio.

Penularan virus terjadi melalui beberapa cara:
- Secara langsung dari orang ke orang
- Melalui percikan ludah penderita
- Melalui tinja penderita.
Virus masuk melalui mulut dan hidung, berkembangbiak di dalam tenggorokan dan saluran pencernaan, lalu diserap dan diserbarkan melalui sistem pembuluh darah dan pembuluh getah bening.

Berikut beberapa faktor resiko yang menyebabkan seseorang beresiko tertular polio meliputi :

  • Belum divaksin polio terutama pada wanita hamil, sistem kekebalan yang lemah, dan usia muda.
  • Melakukan perjalanan ke daerah wabah polio
  • Hidup dan merawat penderita polio
  • Penderita tonsilektomi (pemotongan amandel)
  • Sanitasi dan kebersihan pribadi jelek
  • Belum mendapatkan imunisasi polio

Gejala dan tanda polio

Meskipun polio dapat menyebabkan kelumpuhan dan kematian, sebagian besar orang yang terinfeksi dengan virus polio tidak menjadi sakit dan mereka tidak pernah sadar mereka telah terinfeksi polio sebelumnya.

Polio terbagi atas Tiga yaitu

@Infeksi subklinis

Infeksi subklinis (tanpa gejala atau gejala berlangsung selama kurang dari 72 jam)
- demam ringan
- sakit kepala
- tidak enak badan
- nyeri tenggorokan
- tenggorokan tampak merah
- muntah.

@Nonparalytic polio (tidak menyebabkan kelumpuhan)

Beberapa orang yang mengalami gejala – gejala dari virus polio non paralytic polio tidak menyebabkan kelumpuhan. Umumnya gejala dan tanda yang timbul seperti flu dan penyakit virus lainnya. Poliomielitis non-paralitik (gejala berlangsung selama 1-2 minggu) Demam Gejalanya seperti

  • Sakit tenggorokan
  • Sakit kepala
  • Muntah
  • Kelelahan
  • Leher nyeri atau kekakuan pada leher
  • Nyeri atau kekakuan pada lengan atau kaki
  • Kejang otot
  • Radang selaput atau mukosa

@Paralytic polio (menyebabkan kelumpuhan)

Kurang dari 1 persen orang yang terinfeksi virus polio berkembang menjadi polio paralitik, yaitu bentuk polio yang paling serius karena menyebabkan kelumpuhan. Gejala dan tanda polio paralitik sama seperti gejala dan tanda polio non paralitik. Namun antara satu hinga 10 hari kemudian akan muncul gejala dan tanda khusus polio paralitik yaitu :

  • Hilangnya refleks
  • Nyeri otot yang parah atau kejang
  • Kelumpuhan yang sifatnya mendadak dan kaku

Tambahan

95% kasus merupakan infeksi subklinis.
Poliomielitis klinis menyerang sistem saraf pusat (otak dan korda spinalis) serta erbagi menjadi non-paralitik serta paralitik. Infeksi klinis bisa terjadi setelah penderita sembuh dari suatu infeksi subklinis.

KOMPLIKASI

Komplikasi yang paling berat adalah kelumpuhan yang menetap. Kelumpuhan terjadi sebanyak kurang dari 1 dari setiap 100 kasus, tetapi kelemahan satu atau beberapa otot, sering ditemukan.

Kadang bagian dari otak yang berfungsi mengatur pernafasan terserang polio, sehingga terjadi kelemahan atau kelumpuhan pada otot dada.

Beberapa penderita mengalami komplikasi 20-30 tahun setelah terserang polio. Keadaan ini disebut sindroma post-poliomielitis, yang terdiri dari kelemahan otot yang progresif, yang seringkali menyebabkan kelumpuhan.


PROGNOSIS

Prognosis tergantung kepada jenis polio (subklinis, non-paralitik atau paralitik) dan bagian tubuh yang terkena.
Jika tidak menyerang otak dan korda spinalis, kemungkinan akan terjadi pemulihan total.
Jika menyerang otak atau korda spinalis, merupakan suatu keadaan gawat darurat yang mungkin akan menyebabkan kelumpuhan atau kematian (biasanya akbiat gangguan pernafasan).

 

PENGOBATAN
Polio tidak dapat disembuhkan dan obat anti-virus tidak mempengaruhi perjalanan penyakit ini.
Jika otot-otot pernafasan menjadi lemah, bisa digunakan ventilator.

Tujuan utama pengobatan adalah mengontrol gejala sewaktu infeksi berlangsung. Perlengkapan medis vital untuk menyelamatkan nyawa, teruatma membantu pernafasan mungkin diperlukan pada kasus yang parah. Jika terjadi infeksi saluran kemih, diberikan antibiotik.
Untuk mengurangi sakit kepala, nyeri dan kejang otot, bisa diberikan obat pereda nyeri. Kejang dan nyeri otot juga bisa dikurangi dengan kompres hangat.

Untuk memaksimalkan pemulihan kekuatan dan fungsi otot mungkin perlu dilakukan terapi fisik, pemakaian sepatu korektif atau penyangga maupun pembedahan ortopedik.

PENCEGAHAN

Vaksin polio merupakan bagian dari imunisasi rutin pada masa kanak-kanak.
Terdapat 2 jenis vaksin polio:

  • Vaksin Salk, merupakan vaksin virus polio yang tidak aktif
  • Vaksin Sabin, merupakan vaksin virus polio hidup.

Yang memberikan kekebalan yang lebih baik (sampai lebih dari 90%) dan yang lebih disukai adalah vaksin Sabin per-oral (melalui mulut).
Tetapi pada penderita gangguan sistem kekebalan, vaksin polio hidup bisa menyebabkan polio. Karena itu vaksin ini tidak diberikan kepada penderita gangguan sistem kekebalan atau orang yang berhubungan dekat dengan penderita gangguan sistem kekebalan karean virus yang hidup dikeluarkan melalui tinja.

Dewasa yang belum pernah mendapatkan imunisasi polio dan hendak mengadakan perjalanan ke daerah yang masih sering terjadi polio, sebaiknya menjalani vaksinasi terlebih dahulu.