RS MELANIA

EMERGENCY
(0251) 8321196
BERITA | ACARA




Rutin Jalani Hemodialisis, Perhatikan Makanan Ini

09 January 2019

Mengonsumsi makanan dan minuman yang tepat dapat membantu Anda meningkatkan kesehatan dalam proses hemodialisis. Dokter mungkin akan meminta pasiennya untuk membatasi makanan tertentu selama masih menjalani prosedur hemodialisis.

Berikut adalah daftar beberapa zat yang perlu dibatasi dalam makanan:

  • Cairan
    Setelah Anda melakukan metode hemodialisis, dokter ataupun ahli gizi akan menentukan berapa banyak cairan yang bisa Anda konsumsi setiap harinya. Pembatasan asupan cairan ini adalah agar tubuh tidak mengalami kelebihan cairan, akibat penurunan fungsi ginjal untuk menyaring cairan.
  • Fosfor
    Selama menjalani prosedur hemodialisis, Anda disarankan untuk membatasi konsumsi makanan yang mengandung fosfor. Hal ini untuk mencegah terjadinya kram otot dan tekanan darah rendah. Selain itu, terlalu banyak mengonsumsi fosfor juga dapat melemahkan tulang dan membuat kulit menjadi gatal. Oleh karena itu, hindari mengonsumsi makanan yang tinggi fosfor, seperti susu, keju, kacang kering, kacang polong, soda, dan selai kacang.
  • Kalium (potasium)
    Makan terlalu banyak kalium ketika ginjal sedang sakit dapat membahayakan jantung Anda dan bahkan menyebabkan kematian. Mengonsumsi kalium terlalu banyak dapat memengaruhi detak jantung. Maka dari itu, Anda dianjurkan untuk membatasi makanan yang memiliki kandungan kalium tinggi, seperti jeruk, pisang, tomat, kurma, dan kentang.
  • Garam
    Zat lain yang perlu Anda batasi selama menjalani hemodialisis adalah garam (sodium). Membatasi konsumsi garam dapat membantu Anda mengontrol tekanan darah dan mengurangi risiko kenaikan berat badan yang berlebih akibat penumpukan cairan. Hindarilah makanan-makanan yang tinggi sodium atau natrium, misalnya mie instan, makanan kaleng, dan kerupuk.

Sebaliknya, Anda dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung protein, seperti daging ikan, daging ayam, dan telur. Gunanya untuk mengganti asupan protein yang terbuang ketika proses cuci darah berlangsung. Selain itu, makanan berprotein menghasilkan lebih sedikit limbah ketika hemodialisis.